Kamis, 04 Oktober 2018

Shalat Ghaib, Siswa dan Dewan Guru MIN 18 Jakarta Doakan Korban Bencana Alam Palu dan Donggala




Jakarta (Humas MIN18) – Sebagai wujud keprihatinan dan duka cita terhadap korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, mengungsi serta kehilangan tempat tinggal, MIN 18 Jakarta menggelar shalat Gaib dan do’a bersama, jumat(5/10).
Kegiatan yang dimulai dengan Shalat Duha dan sholat Ghaib kemudian dilanjutkan do’a bersama dilakukan di halaman MIN 18 Jakarta dengan diikuti seluruh siswa, guru dan karyawan diimami Ustad Nur Muhamad dan tausiyah oleh Ustad Abd Rozzaq.
Ustad Abd Rozzaq, mengatakan, shalat Gaib dilakukan untuk memberikan dukungan secara moril, juga mendoakan supaya seluruh korban segera ditemukan dan korban yang selamat diberi ketabahan.
“Kita turut berbelasungkawa atas musibah yang menimpa saudara kita di Palu dan Donggala. Melalui kegiatan ini kita berdoa agar mereka yang tertimpa musibah bisa bersabar dan selamat dari bencana gempa yang menyebabkan tsunami,” ujar Ustad Rozzaq.
Sementara itu kepala madrasah tidak bisa menghadiri acara karena beliau sedang ada dinas luar. Beliau mengatakan (4/10), selain menggelar sholat ghaib dan doa bersama, MIN 18 Jakarta juga melakukan penggalangan dana. Dari dana yang terkumpul nantinya akan diserahkan dan disumbangkan kepada para korban gempa tsunami.
Penggalangan dana kita lakukan pada hari jumat dengan suka rela, usai melakukan shalat ghoib dan do’a bersama.
“Donasi kami kumpulkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Palu dan Donggala. Kita berharap bantuan terus mengalir untuk mengurangi beban saudara kita disana,” kata Muhimin. (*/amir)

Rabu, 03 Oktober 2018

“Quaneisha Syifa Nida” Siswa MIN 18 Jakarta Timur, Juara 3 Pemilihan Dokter Hewan Cilik Nasional 2018.






Jakarta (Humas MIN 18) - Siswa kelas IV MIN 18 Jakarta Timur, Quaneisha Syifa Nida (10) menjadi salah satu peserta pemilihan Dokter Hewan Cilik Nasional 2018 bertepatan dengan penyelenggaranaan puncak hari rabies  sedunia (World Rabies Day) oleh Kementerian Pertanian di Sulawesi utara mewakili Provinsi DKI Jakarta. Tak sia-sia, perjuangan Syifa dari top 5 terbaik mengkerucut menjadi juara 3.

Diakui Syifa, dirinya harus bersaing dari 34 peserta yang telah mengirim materi video.

 Adapun penilaian melalui mengirim video edukasi mengenai pencegahan dan penularan rabies dengan durasi video 7 menit dengan kriteria : kreativitas 30%, informatif 25%, originalitas 25%, kualitas video 10% dan like/comment FB 10%

Alhamdulillah pada acara puncak world rabies day di minahasa Sulawesi utara (3/10) syifa di undang langsung menghadiri pada acara tersebut dan di umumkan memperoleh juara ke-3.

Pelajar kelahiran Jakarta, 15 Oktober 2008 lalu itu bercerita, awalnya, dia tidak menyangka kalau akan terpilih dari 5 top dan akhirnya mendapat juara 3. Ini tidak lepas peran dari orang tua yang telah membimbing dan menfasilitasi kepadanya serta dukungan dari sekolahyang telah memberikan support kepadanya.

Ketika kelas III SD, Syifa mulai mengawali keikutsertaannya dalam lomba maupun kompetisi pada ajang bakat di berbagai tingkat. 

Berapa tahun lalu, Syifa juga menyabet juara 1
Ceria i-star 2017 yang di selenggarakan di Malaysia bersaing dengan beberapa Negara tetangga.

"Selain giat belajar, beliau juga suka berkreatifitas membuat sesuatu yang baru," ungkap anak yang bercita-cita dokter hewan itu.

Sementara itu, Kepala MIN 18 Jaktim, mengatakan prestasi yang diraih Syifa sangat membanggakan. Sekolahnya pun selalu mengembangkan dan mendukung penuh peningkatan prestasi anak-anak baik akademik maupun non-akademik,.

"Kami mengembangkan potensi anak-anak, memberi bimbingan dan pelatihan. Kami biasakan mereka berkompetisi mulai dari sekolah. Lalu anak yang ingin berangkat lomba, kami beri kebebasan dengan tetap taat pada aturan," jelasnya. (Amir)