Selasa, 23 Oktober 2018
Kamis, 04 Oktober 2018
Shalat Ghaib, Siswa dan Dewan Guru MIN 18 Jakarta Doakan Korban Bencana Alam Palu dan Donggala
Jakarta (Humas MIN18) – Sebagai
wujud keprihatinan dan duka cita terhadap korban gempa dan tsunami di Palu dan
Donggala yang mengakibatkan ribuan orang meninggal dunia, mengungsi serta
kehilangan tempat tinggal, MIN 18 Jakarta menggelar shalat Gaib dan do’a
bersama, jumat(5/10).
Kegiatan yang dimulai dengan Shalat Duha dan sholat Ghaib kemudian
dilanjutkan do’a bersama dilakukan di halaman MIN 18 Jakarta dengan diikuti
seluruh siswa, guru dan karyawan diimami Ustad Nur Muhamad dan tausiyah oleh
Ustad Abd Rozzaq.
Ustad Abd Rozzaq, mengatakan, shalat Gaib dilakukan untuk memberikan
dukungan secara moril, juga mendoakan supaya seluruh korban segera ditemukan
dan korban yang selamat diberi ketabahan.
“Kita turut berbelasungkawa
atas musibah yang menimpa saudara kita di Palu dan Donggala. Melalui kegiatan
ini kita berdoa agar mereka yang tertimpa musibah bisa bersabar dan selamat
dari bencana gempa yang menyebabkan tsunami,” ujar Ustad Rozzaq.
Sementara itu kepala madrasah tidak bisa menghadiri acara karena beliau
sedang ada dinas luar. Beliau mengatakan (4/10), selain menggelar sholat ghaib
dan doa bersama, MIN 18 Jakarta juga melakukan penggalangan dana. Dari dana
yang terkumpul nantinya akan diserahkan dan disumbangkan kepada para korban
gempa tsunami.
Penggalangan dana kita lakukan pada hari jumat dengan suka rela, usai
melakukan shalat ghoib dan do’a bersama.
“Donasi kami
kumpulkan untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Palu dan Donggala.
Kita berharap bantuan terus mengalir untuk mengurangi beban saudara kita
disana,” kata Muhimin. (*/amir)
Rabu, 03 Oktober 2018
“Quaneisha Syifa Nida” Siswa MIN 18 Jakarta Timur, Juara 3 Pemilihan Dokter Hewan Cilik Nasional 2018.
Jakarta (Humas MIN 18) - Siswa kelas IV MIN 18 Jakarta Timur,
Quaneisha Syifa Nida (10) menjadi salah satu peserta pemilihan Dokter Hewan
Cilik Nasional 2018 bertepatan dengan penyelenggaranaan puncak hari rabies sedunia (World Rabies Day) oleh Kementerian
Pertanian di Sulawesi utara mewakili Provinsi DKI Jakarta. Tak sia-sia,
perjuangan Syifa dari top 5 terbaik mengkerucut menjadi juara 3.
Diakui Syifa, dirinya harus bersaing dari 34 peserta yang telah mengirim materi video.
Diakui Syifa, dirinya harus bersaing dari 34 peserta yang telah mengirim materi video.
Adapun penilaian
melalui mengirim video edukasi mengenai pencegahan dan penularan rabies dengan
durasi video 7 menit dengan kriteria : kreativitas 30%, informatif 25%,
originalitas 25%, kualitas video 10% dan like/comment FB 10%
Alhamdulillah pada acara puncak world rabies day di minahasa Sulawesi
utara (3/10) syifa di undang langsung menghadiri pada acara tersebut dan di
umumkan memperoleh juara ke-3.
Pelajar kelahiran Jakarta, 15 Oktober 2008 lalu itu bercerita, awalnya, dia
tidak menyangka kalau akan terpilih dari 5 top dan akhirnya mendapat juara 3.
Ini tidak lepas peran dari orang tua yang telah membimbing dan menfasilitasi
kepadanya serta dukungan dari sekolahyang telah memberikan support kepadanya.
Ketika kelas III SD, Syifa mulai
mengawali keikutsertaannya dalam lomba maupun kompetisi pada ajang bakat di
berbagai tingkat.
Berapa tahun lalu, Syifa juga menyabet juara 1 Ceria i-star 2017 yang di selenggarakan di Malaysia bersaing dengan beberapa Negara tetangga.
"Selain giat belajar, beliau juga suka berkreatifitas membuat sesuatu yang baru," ungkap anak yang bercita-cita dokter hewan itu.
Sementara itu, Kepala MIN 18 Jaktim, mengatakan prestasi yang diraih Syifa sangat membanggakan. Sekolahnya pun selalu mengembangkan dan mendukung penuh peningkatan prestasi anak-anak baik akademik maupun non-akademik,.
"Kami mengembangkan potensi anak-anak, memberi bimbingan dan pelatihan. Kami biasakan mereka berkompetisi mulai dari sekolah. Lalu anak yang ingin berangkat lomba, kami beri kebebasan dengan tetap taat pada aturan," jelasnya. (Amir)
Berapa tahun lalu, Syifa juga menyabet juara 1 Ceria i-star 2017 yang di selenggarakan di Malaysia bersaing dengan beberapa Negara tetangga.
"Selain giat belajar, beliau juga suka berkreatifitas membuat sesuatu yang baru," ungkap anak yang bercita-cita dokter hewan itu.
Sementara itu, Kepala MIN 18 Jaktim, mengatakan prestasi yang diraih Syifa sangat membanggakan. Sekolahnya pun selalu mengembangkan dan mendukung penuh peningkatan prestasi anak-anak baik akademik maupun non-akademik,.
"Kami mengembangkan potensi anak-anak, memberi bimbingan dan pelatihan. Kami biasakan mereka berkompetisi mulai dari sekolah. Lalu anak yang ingin berangkat lomba, kami beri kebebasan dengan tetap taat pada aturan," jelasnya. (Amir)
Langganan:
Postingan (Atom)